PENGARUH SUPLEMENTASI ENZIM PAPAIN PADA PAKAN BUATAN TERHADAP TINGKAT METAMORFOSIS DAN KADAR GLIKOGEN DALAM LARVA KEPITING BAKAU (SCYLLA OLIVACEA)
DOI:
https://doi.org/10.62872/kd2f1k25Keywords:
enzim papain, metamorfosis, larva kepiting bakau (Scylla olivacea), kandungan glikogenAbstract
Dalam budidaya larva ikan, pemberian pakan buatan dimungkinkan setelah enzim pencernaan dihasilkan. Untuk meningkatkan kemampuan larva dalam memanfaatkan pakan buatan, penelitian ini mengusulkan penambahan enzim eksternal ke dalam pakan. Tujuan penelitian adalah untulk menentukan dosis optimal enzim papain dan stadia pemberian pakan buatan pra-pencernaan terhadap Tingkat metamorphosis dan kandyungna glikogen dalam larva kepiting bakau (Scylla Olivacea). Penelitian ini menggunakan desain factorial dalam rancangan acak lengkap, dengan faktor pertama yaitu dosis enzim papain (0%, 1,0%, 2,0%, 3,0%), sedangkan factor kedua adalah stadia pemberian pakan buaan pra-perencanaan (zoea 2 dan zoea 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi dosis enzim papain dan stadia pemberian pakan buatan pra-perencanaan memberikan pengaruh yang signifikan (p<0,05) terhadap Tingkat metamorphosis pada larba yang berumur 9, 10, 12, 13, 16, dan 17 hari. Namun, interaksi antara kedua factor tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan (p>0,05). Tingkat metamorfosis pada dosis enzim papain 0% dan 1,5% membutuhkan waktu lebih lama dan secara signifikan berbeda (p<0,05) dibandingkan dengan dosis 3% dan 4,5%. Selain itu, dosis enzim papain juga memengaruhi kandungan glikogen dalam larva, di mana dosis 4,5% menunjukkan kandungan glikogen yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan dosis 1,5% dan 3,0%. Meskipun demikian, kandungan glikogen pada dosis 0%, 1,5%, dan 3,0% tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan menggunakan dosis enzim papain sebesar 4,5% untuk menghidrolisis protein pakan dengan efektif.